Kunjungi Makam Pendiri dan Tokoh Muhammadiyah
foto: joko kristi/hwfc

Kunjungi Makam Pendiri dan Tokoh Muhammadiyah

Para pemain dan official Hizbul Wathan Football Club (HWFC) berziarah ke makam tokoh-tokoh Muhammadiyah dan PSSI yang tidak terpisahkan perjuangannya Muhammadiyah, Minggu (12/9/202021). Kegiatan ini digelar di sela TC di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

“Seluruh skuad HWFC, baik pemain, pelatih dan unsur lainnya ikt ke tempat pemakaman Karangkajen untuk berziarah ke makam pendiri Muhammadiyah yakni Kyai Haji Ahmad Dahlan, juga tokoh Muhammadiyah lain seperti Kyai Haji AR Fachruddin, Kyai Haji Ahmad Azhar Basyir, Kyai Haji Yunahar Ilyas dan Kyai Haji Said Tuhulele,” kata Manajer HWFC M. Mirdasy.

Selain ke makam pendiri dan tokoh Muhammadiyah, seluruh personel HWFC juga diajak berziarah ke makam tokoh PSHW, yaitu Abdul Hamid, Jamiat Dahlar, serta Dasron Hamid di pemakaman Kotagede, Yogyakarta.

“Tujuan dari kegiatan ini adalah agar para pemain HWFC mengerti, sadar dan tahu bahwasanya Muhammadiyah itu didirikan oleh tokoh-tokoh yang menjadi pahlawan di Republik ini. Lebih daripada itu, juga kami sampaikan kepada para pemain bahwa KH Ahmad Dahlan itu adalah perintis sepak bola bagi kaum pribumi,” urai Mirdasy.

Kata dia, kedekatan KH Ahmad Dahlan dengan sepakbola bermula saat melihat ada anak-anak muda Belanda yang main bola, kemudian timbul dalam benaknya bagaimana kalau anak-anak pribumi juga bisa bermain bola.

Merealisasikan pikirannya, sebut Mirdasy, KH Ahmad Dahlan melakukan urunan atau bahasa agamanya itu adalah menginfakkan harta, sedekah bersama-sama, yang kemudian akhirnya uang itu dipakai untuk membeli tanah untuk lapangan sepakbola.

Kunjungi Makam Pendiri dan Tokoh Muhammadiyah
foto: joko kristi/hwfc

“Lapangan sepakbola yang dikenal dengan Lapangan Asri di Kuncen itu adalah lapangan pertama kali yang digunakan di Indonesia untuk bermain sepak bola,” ungkapnya.

Mirdasy menjelaskan, dengan mengenal lebih dekat KH. Ahmad Dahlan, para pemain HWFC diharapkan paham bahwasanya Muhammadiyah dan sepak bola itu bukan sesuatu yang jauh, tetapi sesuatu yang dekat. (*)

Tinggalkan Balasan