Manajemen Hizbul Wathan FC (HWFC) memfasilitasi pemainnya dengan pembekalan materi edukasi penanganan pertama cedera pada pertandingan. Kegiatan yang bekerjasama dengan Assosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) dan PKU Muhammadiyah Yogyakarta ini digelar di Unires UMY, Jumat (22/10/2021).
“Ini kegiatan yang bagus dan positif bagi pemain. Kami sangat mendukung. Terlebih ini juga kegiatan APPI, wadah para pemain dalam berorganisasi,” cetus manajer HWFC M Mirdasy.
Acara yang berlangsung 1,5 jam itu dihadiri semua pemain, official, dan tim pelatih. Hadir pula Plt General Manager APPI M. Hardika Aji.
Menurut Hardika Aji, edukasi penanganan pertama cedera pada pertandingan sengaja dipilih oleh APPI karena kasus penanganan cedera pemain saat bertanding masih belum banyak dipahami para pemain.
“Dengan pembekalan seperti ini, para pemain diharapkan lebih aware terhadap kejadian cedera pemain di lapangan, serta tahu langkah pertama yang harus dilakukan,” jelasnya.
“Karena kita tahu, beberapa kasus cedera pemain di Indonesia saat bertanding yang berujung pada kematian karena rendahnya pemahaman pemain dalam penanganan pertama cedera,” paparnya.
Materi edukasi penanganan pertama cedera pada pertandingan, yang diberikan tim dokter dari PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
“Selama pertandingan, pemain itu sangat rentan terhadap cedera. Penanganan pertama yang salah, dapat berakibat fatal bagi pemain itu sendiri,” ucap dr Anas dari PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
Para pemain sendiri terlihat sangat antusias dan serius. Berikut simulasi yang diberikan pemateri dalam penanganan pertama cedera pada pertandingan.
“Kegiatan ini sangat bagus. Saya dan teman-teman jadi tahu bagaimana upaya dan langkah pertama apa yang harus dilakukan ketika ada pemain yang cedera,” ujar penjaga gawang HWFC Ferdiansyah.
Bagi Ferdi, edukasi penanganan pertama cedera pada pertandingan ini, sangat bermanfaat bagi pemain untuk memberikan pertolongan pertama ketika ada pemain yang cedera.
“Seperti kasusnya (alm) Choirul Huda, benturan yang menimpanya saat bertanding itu mungkin bisa kita antisipasi jika pemain tahu langkah pertama ketika terjadi benturan yang mengakibatkan kerja organ vital terhenti,” ucapnya, seraya mengenang koleganya sesama penjaga gawang di klub Persela.
Kata Ferdi, edukasi penanganan pertama cedera pada pertandingan, memang sangat penting untuk di sosialisasikan kepada semua pemain. Dan ini, butuh gerakan yang masif serta dukungan semua pihak, baik PSSI, APPI dan juga klub.
“Jujur saja, selama menekuni sepakbola profesional sejak tahun 1999, baru sekarang saya mendapatkan materi seperti ini. Terima kasih manajemen HWFC. Salut juga untuk APPI,” pungkasnya. (*)