Bukan cuma fisik, tapi juga pembekalan mental. Begitulah yang dilakukan manajemen Hizbul Wathan Football Club (HWFC) dalam memompa semangat tim untuk meraih prestasi terbaik.
Senin (1/10/2021) malam, manajemen HWFC menyelenggarakan acara membangun kepercayaan diri untuk sukses diri sebagai pemain profesional. Hadir sebagai motivator Dr Khoirudin Bashori, mantan rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Di hadapan para skuad Laskar Matahari, Khoirudin mengupas sejumlah kiat menyikapi semua kejadian yang terjadi di lapangan saat pertandingan berlangsung.
“Kecenderungan orang itu reaktif. Termasuk para pemain. Nah, kalau pemain terpancing, maka semua strategi permainan yang sudah dijalankan bisa bubar,” ujarnya.
“Bahkan, pengalaman saya, ada pemain yang dari skill tidak terlalu bagus, tapi sama pelatihnya dipasang setiap pertandingan. Iseng saya tanya pelatih, ternyata pemain itu sengaja dipasang dengan tugas memprovokasi lawan. Nah, ini yang bahaya bagi pemain. Kalau reaktif, berhasil strategi lawan,” terangnya.
Khoirudin dia, selama pertandingan akan banyak ditemui situasi seperti yang tidak diharapkan. Namun, ini menjadi tantangan bagi para pemain untuk tidak larut dan selalu bisa mengambil keputusan yang tidak merugikan tim.
“Kejadian wasit tidak sesuai yang diharapkan. Itu sudah jamak dalam dunia sepak bola. Sikap terbaik menyikapi hal ini ya perlihatkan kepada semua perangkat pertandingan bahwa kita mampu menerima apa pun keputusan wasit,” ungkapnya.
Acara yang berlangsung selama dua jam itu, pemain sengaja diajak Khoirudin, untuk flash back kejadian-kejadian yang tidak mengenakkan selama pertandingan.
“Coba kalian ingat, peristiwa apa yang membuat Anda reaktif saat pertandingan. Lalu, kaji pelan-pelan efek reaktif itu terhadap permainan Anda dan tim,” ingatnya.
Di sela pemberian materi, para pemain dan official juga diajak bermain ice breaking. Namanya boom games. Tiap pemain diminta mengingat angka 7 dan kelipatannya, sontak para pemain antusias mengikuti permainan ini.
“Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, boom…,” ujar Vengko Armedya penuh semangat.
Dari permainan ini, Khoirudin menjelaskan, tentang konsep pentingnya mengingat dan menghapal.
Di akhir acara, Khoirudin meminta para pemain untuk membayangkan enjoy-nya permainan saat menghadapi lawan.
“Coba masukkan skema permainan ke dalam alam bawah sadar Anda. Nikmati permainan dan wujudkan mimpi Anda untuk memenangkan pertandingan dengan gol yang indah,” pintanya.
Wais Al Qorni alias Isal merespons dengan cerita bagaimana dia membayangkan skema permainan yang dimainkan.
“Posisi saya penjaga gawang. Saya mengoper bola ke salah satu teman dan akhirnya operan dari saya itu berbuah gol. Dan itu terjadi di menit 36. Mudah-mudahan ini, menjadi pertanda baik bagi tim HWFC,” harapnya yang disambut applaus seluruh pemain dan official tim. (*)