Semua pemain dan official Hizbul Wathan Football Club (HWFC) kini memiliki perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan. Jadinya, semua risiko atas pekerjaan sebagai pemain sepak bola akan ditanggung oleh BPJS Ketenagakerjaan
Kepastian tersebut disampaikan Presiden HWFC Suli Da’im. “Total ada 40 orang yang kita daftarkan. Mereka kini telah memegang karti BPJS Ketenagakerjaan,” katanya.
Penyerahan Kartu BPJS tersebut dilakukan Manajer HWFC Muhammad Mirdasy kepada dua pemain, Ferdiansyah dan Edy Gunawan di Solo, Sabtu (25/9/2021) malam.
Menurut Suli, program ini menjadi bukti keseriusan manajemen HWFC dalam mengantisipasi berbagai kemungkinan terjadi. “Kami ingin melindungi pemain sepak bola apabila cedera. Baik selama latihan, pertandingan, serta seusai bertanding,” papar tandas Suli.
Kata dia, perlindungan jaminan sosial melalui BPJS Ketenagakerjaan merupakan upaya manajemen memberikan semangat kepada semua pemain agar busa tampil maksimal di kompetisi Liga 2.
Jaminan BPJS Ketenagakerjaan, urai Suli, diberikan tanpa adanya batasan biaya sesuai dengan indikasi medis yang dialami. Namun demikian, pihaknya berharap tidak terjadi sesuatu kepada mereka, walau pun di ajang Liga 2 Indonesia 2021 tampil maksimal.
“Kami berharap para pemain selama kompetisi baik-baik saja. Tapi bila terjadi cedera, mereka bisa langsung masuk ke RS rujukan BPJS Ketenagakerjaan, termasuk jaringan RS milik persyarikatan Muhammadiyah,” ujarnya.
Sekretaris HWFC Agus Wahyudi menambahkan, selama mengikuti kompetisi Liga 2 semua pemain HWFC terlindungi ketika cedera, istilahnya jaminan kecelakaan kerja. Biaya pengobatan dan perawatan ditanggung BPJS ketenagakerjaan tanpa adanya batasan biaya sesuai indikasi medis.
“Dengan perlindungan ini kami harap pemain bisa lebih fokus dan tenang dalam melaksanakan pertandingan,” tegasnya. (*)