Pemain dan official Hizbul Wathan FC (HWFC) menjalani tes G-Nose di Kantor Pimpinan Wilayah Muhammaditah (PWM) Jawa Timur, Jalan Kertomenanggal, Surabaya, Minggu (6/6/2021).
Tes G-Nose tersebut sebagai persyaratan protokol kesehatan sebelum berangkat mengikuti pemusatan latihan (TC) di Kampus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
“Kami ingin memastikan semuanya clear. Kami tak ingin kecolongan. Bagaimana pun kita tetap harus waspada dan antisipatif,” ujar Manajer HWFC Suli Da’im.
Manajemen HWFC menyediakan alat G-Nose untuk mendeteksi infeksi virus covid-19. Di mana mereka yang menjalani tes diwajibkan menghembuskan napas ke sebuah alat berbentuk tabung.
Kemudian alat sensor dalam tabung tersebut akan mendeteksi VOC dalam napas yang diembuskan. GeNose membutuhkan waktu sekitar 2−3 menit untuk mendeteksi ada tidaknya VOC yang bisa menandakan covid-19.
“Ini menjadi salah satu alternatif skrinning yang harus kami lakukan sebelum TC,” tandas Suli yang mantan anggota DPRD Jawa Timur itu.
Suli menambahkan, manajemen juga meminta semua pemain taat protokol kesehatan. Menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. “Kami tak segan memberi sanksi kalau yang mengabaikan,” tutur ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHK) PWM Jawa Timur itu.
Bayu Arfian, salah seorang pemain HWFC, mengaku sama sekali tidak masalah dengan tes GeNose yang diwajibkan manajemen. Karena kondisi sekarang masih belum aman dari wabah covid-19.
“Ini demi kebaikan kota bersama. Karena pandemi belum berakhir,” ujar pemain asli rekrutan PSHW Babat itu.
Hal senada juga disampaikan Ferdiansyah, pemain HWFC lainnya. Menurut dia, kondisi sekarang harus tetap waspada dan menjaga segala kemungkinan.
“Kita senang Liga 2 akan segera bergulir. Tapi sedah sepatutnya kita tetap patuhi protokol kesehatan,” tandas pria yang telah malang melintang membela klub sepak bola di Indonesia itu.(*)
