Meneruskan dan menjaga spirit spritual yang menjadi pembeda dalam pengelolaan klub sepak bola. Hal itulah yang menjadi misi manajemen dan tim pelatih Hizbul Wathan Football Club (HWFC).
“Selain prestasi, Hizbul Wathan FC juga mengemban misi berdakwah,” tutur Muhammad Mirdasy, manajer HWFC.
Dia menyebut, salah satu aktivitas yang wajib dilakukan adalah shalat fardhu berjamaah. Kegiatan ini melibatkan seluruh pemain, pelatih, dan official. Metode ini sengaja digunakan untuk lebih mendekatkan para pemain kepada Sang Khalik, sekaligus kebersamaan semua elemen klub.
Mirdasy mengaku tak henti-hentinya mengingatkan pemain dan official untuk melakkan shalat berjamaah. Seperti sepotong pengumuman yang disampaikan dalam WAG ini: “Kalian sudah baligh (dewasa). Urusan sholat jadikan sebagai rasa bersyukurmu sebagai pribadi kepada Sang Maha Pemberi Segala Sesuatu. Jangan sholat karena takut dengan saya atau manajemen.”
Dijelaskan Mirdasy, sekuat apa pun fisik pemain serta sehebat apa pun taktik dalam permainan, akan menjadi sia-sia jika tidak diimbangi dengan komunikasi transedental yang baik kepada sang Pencipta. Dan ini juga sudah menjadi visi dan misi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur sebagai pemilik klub.
“Shalat fardhu secara berjamaah yang kita terapkan itu sudah menjadi komitmen semua elemen HWFC. Semoga HWFC bisa menjadi tim yang kuat dan sukses meraih kemenangan, berasal dari individu yang kuat, serta dibangun oleh tim yang juga kuat,” ungkapnya.
Di lapangan, selain wajib menjunjung tinggi sportivitas dan fair play, semua pemain dan official juga wajib melakukan sujud syukur usai mencetak gol.
Apa yang dilakukan manajemen HWFC ini juga mendapatkan respons positif dari tim pelatih. Bagi mereka, pesan tersebut menjadi bagian dari dakwah atau dimensi spiritual yang menjadi corak dan karakteristik tim berjuluk Laskar Matahari ini.
Pelatih HWFC Herrie Setyawan, ketika pertama kali dikenalkan dengan seluruh manajemen HWFC saat TC di Mako Brigif Linud 18/Trisula Jabung, Malang, bahkan mewajibkan pemain HWFC untuk shalat subuh berjamaah.
“Saya kira pesan manajemen itu harus menjadi perhatian semua pemain,” ujar Jose, sapaan karib Herrie Setyawan.
“Apa yang disampaikan manajemen Hizbul Wathan FC adalah bagian untuk saling mengingatkan dan menasihati dalam hal kebaikan dan kebenaran,” timpal Agam Haris, pelatih fisik.(*)
masya Allah mantap